Sabtu, 05 Desember 2009

Indonesia Miskin dan Tertinggal???

Mungkin sebagian dari kita berpikiran bahwa negara Indonesia ini adalah negara yang miskin dan jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain terutama negara-negara ASEAN. Wajar jika kita berpikiran seperti itu karena pada kenyatannya Indonesia masih saja mengimpor beras, gula, dll. Selain itu, tidak mencukupinya lapangan kerja menyebabkan banyaknya pengangguran.

Namun jika diperhatikan lebih seksama, akan terlihat bahwa masyarakat Indonesia bisa dikatakan hidup berkecukupan. Mengapa demikian?Karena masyarakat Indonesia termasuk golongan konsumerisme sehingga dijadikan sebagai sasaran empuk bagi para produsen.

Sebagai contoh, saat ini handphone merupakan hal yang lumrah untuk dimiliki oleh setiap orang. Bahkan para pengemis atau pemulung juga memiliki handphone. Padahal kita semua tahu bahwa untuk hidup saja sudah pas-pasan. Mengapa uang yang digunakan untuk membeli handphone tidak digunakan untuk hal lain yang lebih berguna? Atau ditabung untuk keadaan mendesak? Memang kebutuhan akan komunikasi serta perkembangan teknologi menyebabkan turunnya harga jual produk seperti handphone. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan handphone lebih didasarkan pada gaya hidup. Mungkin itulah yang menyebabkan mereka hidup pas-pasan. Lebih mementingkan kebutuhan sekunder daripada kebutuan primer.

Contoh lain adalah makin banyaknya kendaraan bermotor di jalanan. Padahal hingga saat ini berita akan krisis ekonomi terus bergaung. Namun pada kenyataanya itu tidak berpengaruh pada gaya hidup kita. Lihat saja jalanan ibukota, jika ada mobil atau motor baru yang diluncurkan pasti tidak sampai hitungan minggu kita dapat melihat produk-produk tersebut berkeliaran di jalanan. Bukankah itu mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang mampu?

Namun mengapa kita berdemo atau protes jika biaya pendidikan naik? Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia mampu untuk selalu memperbaharui kebutuhan sekundernya. Apakah itu lebih penting dari pendidikan dan kebutuhan primer kita?

Sepertinya pola hidup kita yang salah, kadang kita lebih mengutamakan gaya hidup kita. Untuk itu, marilah kita lebih mengutamakan apa yang benar-benar kita butuhkan. Untuk apa kita menderita hanya untuk memenuhi gaya hidup? Karena pada akhirnya jika terus seperti itu, kita sendiri yang akan sengsara dan pada akhirnya selalu menyalahkan orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com